Thursday, February 4, 2010

Bangunan Kuno Lasem Direnovasi

Ditulis oleh humas ,
Rabu, 03 Februari 2010 08:57
Bangunan kuno salah satu bekas gudang candu di desa Soditan-kecamatan Lasem yang dibangun sekitar tahun 1.800-an, saat ini tengah direnovasi ahli warisnya. Bangunan rumah berarsitektur Tiongkok tersebut menyimpan bukti-bukti perdagangan candu, dan kejayaan pelabuhan internasional di sungai Babagan-Lasem.

Subagyo-generasi ke-enam pemilik rumah candu mengatakan, renovasi sudah berlangsung selama 40 hari dan ditargetkan rampung sebelum Imlek. Fokus renovasi senilai Rp 150 juta itu adalah bangunan depan. Menurut Subagyo, jika dia mendapat tambahan dana, akan melanjutkan konservasi rumah bagian belakang. Setelah rampung nanti, bangunan tersebut akan dijadikan salah satu contoh rumah budaya Tiongkok di Lasem.

Ditambahkan Subagyo, kerusakan terparah bangunan terletak pada konstruksi kayu. Banyak kayu yang telah lapuk dan harus diganti atau didempul dengan bubuk kayu sisa penggergajian yang dicampur dengan lem epoxy, dengan mendatangkan pakar pembuat siu pan atau peti jenazah khas China Ruslan Sucipto.

Sementara itu sejarawan Lasem-Slamet Widjaja saat ditemui menyebutkan, bangunan yang sedang direnovasi tersebut memilki nilai sejarah dan arsitektural tinggi. Setidaknya, sumur yang terletak di dalam bangunan induk menjadi bukti penting yang masih tersisa.

Menurut Slamet Wijaya, dari sejarah perdagangan candu di Lasem, dahulu candu masuk ke Lasem melalui perahu kecil, masuk ke gorong-gorong yang tembus dengan rumah-rumah pengusaha China, melalui sumur sebagai jalan tembus menuju gudang. Slamet Wijaya berharap bangunan rumah candu lain juga direnovasi, sehingga dapat dimanfaatkan sebagai tempat wisata alternatif, khususnya wisata sejarah di kabupaten Rembang.