Friday, October 1, 2010

Sri mulyani Capres 2014

JAKARTA - Ketua Umum DPP Partai PPP, Suryadharma Ali (SDA) memprediksi mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) berpeluang besar untuk maju dalam bursa calon Presiden RI pada Pilpres 2014. Bahkan PPP sudah memasukkan nama salah satu direktur di Bank Dunia itu dalam daftar Capres.

"Peluangnya cukup besar dan PPP memasukan beliau (Sri Mulyani) sebagai salah satu capres yang perlu dikaji lebih awal," kata Suryadharma Ali saat ditemui di sela-sela halal bil halal Fraksi PPP di gedung DPR, Senayan Jakarta, Jumat (1/10)

Menurut Suryadharman, masuknya Sri Mulyani dalam kajian PPP sebagai kandidat presiden karena setiap warga negara memiliki hak politik untuk dicalonkan. "Siapa pun berhak maju sebagai calon presiden dan sesuai dengan mekanismenya partai politik berwenang untuk mengkajinya dari berbagai aspek," ujar Suryadharma Ali.

Tapi soal siapa nantinya yang akan diusung PPP, Suryadharma menegaskan, partai yang dipimpinnya masih akan mempertimbangan hasil kajian internal. Selain itu, partai juga akan melihat realitas dukungan politik parpol peserta pemilu legislatif. "Dukungan masyarakat serta tingkat elektabilitas dan popularitas calon juga akan dipertimbangkan," tandasnya.

Meski demikian Suryadharma sudah menyarankan nama-nama tokoh yang selama ini sudah disebut-sebut sebagai capres seperti Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto ataupun tokoh lain, untuk bersiap-siap bersaing dengan Sri Mulyani. "Bakal calon seperti Ical, Prabowo dan calon lainnya pantas memperhitungkan Sri Mulayani karena dia memiliki kapasitas untuk itu," ulasnya.

Menjawab pertanyaan soal perempuan jadi calon presiden yang masih dipertentangkan kalangan umat Islam, politisi yang juga Menteri Agama itu menegaskan, hal itu tidak menjadi persoalan. "Nggak ada masalah, perempuan atau laki-laki jadi capres karena konstitusi tidak melarangnya. Toh yang menentukan nanti rakyat," ucapnya.

Karenanya, lanjut Suryadharma, PPP lebih memilih posisi membuka diri untuk semua bakal calon presiden. "Kita tampung saja semuanya dan tidak perlu buru-buru ambil sikap," pungkasnya. (fas/jpnn)