Semarang, CyberNews. Sebanyak 2.383 siswa SMP dan sederajat tidak dapat mengikuti ujian nasional (UN) 2010 pada hari pertama. Data yang dihimpun dari berbagai kabupaten/kota di Jateng tersebut menyebutkan penyebab tidak hadirnya siswa beragam seperti sakit, urusan keluarga yang tidak dapat ditinggalkan, dan lain-lain. Namun sebagian besar tidak mengikuti UN karena sakit
Menurut Ketua Panitia Penyelenggara Ujian Nasional (UN) Jawa Tengah Nur Hadi Amiyanto, selama alasan yang diberikan kuat dan dapat dipertanggungjawabkan, siswa diperboleh tidak mengikuti UN utama dan tetap memiliki kesempatan untuk mengikuti UN susulan. "Kalaupun ada siswa berhalangan hadir karena tengah menjalani perawatan di rumah sakit, kami tetap memberikan kesempatan mengerjakan UN di rumah sakit, asalkan mendapat rekomendasi dari dokter yang merawat," ujarnya.
Ditambahkan, jumlah peserta UN 2010 tingkat SMP dan sederajat di Jateng tercatat sebanyak 516.555 siswa, terdiri atas 391.113 siswa SMP, 247 siswa SMPLB, 7.452 siswa SMP terbuka, dan 117.743 siswa MTs. UN susulan akan diselenggarakan pada 5 8 April, dengan urutan materi sama saat penyelenggaraan UN utama, yakni bahasa Indonesia, bahasa Inggris, matematika, dan IPA.
Sementara itu, di kota Semarang 60 siswa SMP tidak dapat mengikuti UN pada hari kedua. Menurut Ketua Panitia Penyelenggara UN Kota Semarang, Bunyamin jumlah itu terdiri atas 53 siswa SMP dan tujuh siswa MTs. Sebagian besar dari mereka tidak dapat mengikuti UN karena sakit.
Sebelumnya, dua siswa SMP di Kota Semarang juga dilaporkan terpaksa mengerjakan UN hari pertama di rumah sakit karena sedang menjalani rawat inap, setelah mengalami kecelakaan lalu lintas.